Diponegoro
← Kembali

Diponegoro

Penulis: Chairil Anwar

Tahun: 1943

Subjek: Heroisme, Nasionalisme

Abstrak/Deskripsi Singkat:
Puisi ini menonjolkan semangat heroisme, nasionalisme, dan keberanian melawan penjajahan. Chairil Anwar mengangkat sosok Pangeran Diponegoro, pemimpin Perang Jawa (1825–1830), sebagai simbol perjuangan melawan kekuasaan yang menindas. Kalimat-kalimat seperti "Sekali berarti / Sudah itu mati" mencerminkan semangat pengorbanan dan keberanian, yang relevan dengan semangat kemerdekaan Indonesia pada masa itu.


Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi apiDi depan sekali
Tuan menanti
Tak gentar
Lawan banyaknya seratus kaliPedang di kanan, keris di kiri
Berselimut semangat yang tak bisa matiMaju
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbuSekali berarti
Sudah itu matiMaju
Bagimu negeri
Menyediakan apiPunah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapaiJika hidup harus merasai